sesingkat inikah tawa dan tangis yang kita cipta ?
dan sesingkat inikah caramu mengajarkan ku berjalan di atas kerikil kehiidupan ?
Singkat…sungguh singkat…
Waktu itu...kau ada disetiap pagi..
Ku temui di pagar merah yang menjadi saksi.
Kau pun datang dengan membawa sebidang cermin.
Kau juga tak prnah menelantarkan ku ketika menyeberang.
kau pimpin aku hingga selamat, seperti seorang ibu yang selalu melindungi anaknya.
Waktu itu kau Lemah tak ada semangat yang biasanya kulihat setiap pagi.
selalu aku lontarkan "SEMANGAT! Eka..eka..eka"
Ingatkah kawan?!
Ketika sepatu dosen menjadi bahan ledekan kita?.
pecah suara tawamu hingga rumput bergoyangpun seakan ikut bahagiia…
itu terakhir kalinya aku melihat kau tertawa lepas.
Ingat kah engkau?!
Ketika dibelakang nama kita kau tulis di kertas kosongmu dengan tulisan "S.Pd" sambil bergetar bibirmu mengeluarkan suara yang aku yakin itu suara hatimu. Kau katakan "4 tahun lagi kita dapat gelar ini kawan. Semoga kita kekal. Nanti kalau aku punya anak, akan aku ceritakan ke mereka kalau aku punya kalian." Kau akhiri kalimat itu dengan penuh senyum harapan.
Lihat aku sekarang kawan... Aku sudah lebih dahulu mendapatkanya. Aku ingin kau juga seperti itu seharusnya kau menyaksikan aku memakai toga. Menyaksikan aku dengan bangganya melontarkan nilai skripsi aku "A". Dan menyaksikan alam yang seharusnya iri karna di hari itu kau menangis bangga untukku. Tapi....
Andaii duluu aku tau secepat ini kau pergii dari hidupku.
Akan ku bahagiakan kau... Kawan!
Akan ku habiskan waktu semalaman untuk bercerita denganmu..
Sekarang kau sudah mempunyai kehidupan baru. Sampai hari inipun aku percaya malaikat kecilmu akan bangga keluar dari rahim bidadari sepertimu. Sama halnya dengan aku yang bangga pernah menjadi sahabatmu sampai kapanpun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar